RSS

Senin, 27 Januari 2020

Promil dengan dr.Cindy Rani Wirasty SpOG-KFER

Bismillahirrahmanirrahim ...

After promil sebelumnya akhirnya saya searching lagi DSOG yang sub specialisnya K.Fer dan berlokasi di Jakarta dan menemukan Dr.dr.Cindy Rani Wirasty SpOG-KFER yang beralamat di Jl.Ternate No.14 C Jakarta Pusat , disinilah cerita perjuangan yang sedikit berbeda dari sebelumnya.

Awal mula saya memutuskan untuk konsul ke dr.Cindy dimulai dari masalah yang sebelumnya yaitu after konsul dengan dokter sebelumnya dan konsumsi obat-obatan dari beliau selama 3 bulan , siklus menstruasi saya berbeda dari biasanya dan karna dokter saya diluar kota maka saya hanya bisa konsultasi lewat wa saja dan menurutnya itu adalah reaksi tubuh dari obat-obatan tersebut (ceritanya ada dipart sebelumnya) dan masalah saya berawal after obat2an stimulasi saya habis entah kenapa disetiap bulannya saya sering flek-flek dipertengahan siklus dan itu berlangsung selama 4 bulan dan tibalah waktu saya memutuskan mengunjungi dokter cindy di bulan september dan hasil dari konsul dengan beliau dan dengan pertimbangan history promil yang sudah berlangsung lama ini maka dokter menyarankan kista saya sebaiknya dioperasi , ditakutkan kenapa-kenapa dengan effect flek-flek beberapa bulan terakhir ini dan dengan penjelasan dan konsultasi yang nyaman dengan dokter cindy entah keyakinan dari mana saya dan suami merasa sangat enjoy untuk mengiyakan “iya dok , saya mau menjalani operasi ” 😊 dan akhirnya dokter memberi pilihan rs yang sekiranya saya pilih jika memiliki asuransi yg partner dengan rs tempat beliau praktek dan akhirnya saya memutuskan untuk memilih Rs.Pluit untuk waktunya saya butuh waktu untuk mencocokan dengan jadwal suami agar pas suami bisa ijin atau cuti sehari untuk menemani saya di RS mengingat kami berdua ini hanyalah perantau di Jakarta dan tentunya tidak memiliki keluarga dekat disini meskipun ada beberapa keluarga tapi kan jarak dan waktu mereka belun tentu bisa menemani.

Dokter Cindy  memutuskan saya menjalani operasi Laparotomy + Hysteroscopy + uji patensi tuba dengan level operasi medium (tingkat 2) , tentunya saya pasti bertanya kenapa tidak Laparoscopy saja seperti yang di sarankan dokter-dokter sebelumnya dengan minim trauma dan dokter cindy memutuskan itu karena dikasus saya ini ditakutkan adanya pelengketan jadi untuk lebih detail dokter memutuskan Laparotomy dan satu lagi pertanyaan yang saya ajukan ke dokter cindy about Laparotomi karena kita semua tau bahwa Laparotomi itu adalah pembedahan atau bisa dibilang mirip operasi caesar sayatannya meskipun lebih kecil. “ Apakah jika after operasi laparotomy dan Allah berkehendak memberi saya kehamilan yang sehat dan bisa melahirkan,Apakah saya juga harus melewati proses melahirkan secara saecar mengingat saya telah melewati pembedahan dan ditakutkan beresiko kepada jahitan sebelumnya ?” Dokter Cindy menjawab dengan tegas “Tidak” Kamu bisa melahirkan normal jika sehat dan lancar laparotomi kista kasusnya beda dengan operasi caesar,saya tidak mungkin mengambil langkah ini tanpa pertimbangan jika beresiko. Dan setelah itu saya tidak bertanya lagi, saya mantap kan hati untuk menjalani operasi ini sebagai salah satu bentuk ikhtiar, Bismillah.

Tolong didoakan lancar ya ☺️ Cerita Operasi insya Allah akan saya bagikan diThread selanjutnya.

0 komentar:

Posting Komentar